Peneliti Malaysia Masuk secara Ilegal ke Aji Kuning Sebatik

Di langsir dari blog BETHOROKOLO. Blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir. Kali ini mengupdate artikel tentang Peneliti Malaysia Masuk secara Ilegal ke Aji Kuning Sebatik.



20 Agustus 2010, Nunukan -- - Malaysia semakin berani saja melakukan pelanggaran wilayah di daerah perbatasan RI- Indonesia. Belum lama ini, peneliti dari Jabatan Pertanian Tawau, Sabah, Malaysia tertangkap saat sedang melaksanakan riset di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Barat.

Para peneliti yang melakukan penelitian terhadap sejumlah pohon buah dan sayuran di kawasan tersebut, secara diam-diam masuk wilayah Indonesia tanpa izin dari pemerintah Indonesia.

“Kebetulan Sebatik dengan Tawau ini sangat dekat, nah kedekatan ini menyebabkan hubungannya menjadi intensif. Sehingga dia masuk ke Sebatik, melakukan riset tanpa menggunakan apa-apa. Akhirnya sama Angkatan Laut kita kedapatan, sempat ditangkap,” kata Koordinator Teknis PTF Tawau, KJRI KK Widoratno Rahendra Jaya.

Meskipun telah terjadi pelanggaran, namun persoalan ini akhirnya diselesaikan tanpa membutuhkan waktu yang lama. “Persoalan ini bisa diselesaikan petugas di lapangan. Angkatan Laut kita memberikan pemahaman kepada peneliti dari Malaysia itu. Sehingga persoalannya sudah selesai,” ujarnya.

Selama ini, suplai sayur-sayuran dan buah-buahan untuk Kota Tawau, sebagai besar berasal dari Pulau Sebatik. Produk-produk unggulan seperti cokelat, durian, rambutan dari kawasan tersebut dijual secara tradisional ke Tawau dengan harga yang sangat murah.

Tribun Kaltim


Sekian blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir dengan artikel tentang Peneliti Malaysia Masuk secara Ilegal ke Aji Kuning Sebatik semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA.

0 komentar:

Posting Komentar