Natuna Lokasi Favorit Bajak Laut

Di langsir dari blog BETHOROKOLO. Blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir. Kali ini mengupdate artikel tentang Natuna Lokasi Favorit Bajak Laut.




04 April 2010, Natuna -- Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Ranai Kolonel Laut Nur Singgih Prihartono berjanji, akan lebih meningkatkan pengawasan keamanan laut. Terutama daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga. Seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Untuk menunjang pengamanan tersebut lanjut Singgih, pihaknya akan lebih mengefektifkan sistem komunikasi dengan anggota yang berpatroli di perairan Natuna.

"Kita akan tingkatkan pengawasan keamanan. Dengan fokus di daerah perbatasan laut da pulau-pulau terluar. Selain itu, akan lebih mengefektifkan sistem komunikasi, sehingga informasi yang didapat lebih cepat diatasi," ujarnya.

Peningkatan pengamanan ini kata Singgih, Untuk mengantisifasi adanya perebutan wilayah oleh negara lain. Dan untuk mengantisifasi masuknya kawanan teroris ke Natuna melalui jalur laut. Karena Perairan Natuna merupakan kawasan strategis, berkemungkinan masuknya teroris dan aksi para Bajak laut.

Saat ini yang dikhawatirkan, kapal-kapal yang melintasi Alur Laut Kawasan Indonesia (ALKI) I, yakni selat Malaka, selat Karimata dan selat Singapura. Karena diperairan ini merupakan jalur lalulintas laut Internasional.

"Saat ini belum ada gangguan di Kawasan ini, namun kondisi ini sangat mungkin bisa terjadi tindak kekerasan pelaut atau teroris di laut lepas. Untuk itu kita (Lanal) Ranai akan tetap waspada untuk antisifasi," pungkasnya.

JPPN.com


Sekian blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir dengan artikel tentang Natuna Lokasi Favorit Bajak Laut semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA.

0 komentar:

Posting Komentar