Police Marine Malaysia Interogasi Empat WNI
Di langsir dari blog BETHOROKOLO. Blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir. Kali ini mengupdate artikel tentang Police Marine Malaysia Interogasi Empat WNI.
KAL Sepingan. (Foto: Lanal Balikpapan)
21 November 2010, Nunukan -- Polis Diraja Malaysia (PDRM) melakukan investigasi untuk mendalami informasi dugaan penyiksaan yang dilakukan Polis Gerakan Am Malaysia terhadap empat warga negara Indonesia, Senin (15/11/2010) lalu di periaran perbatasan RI-Malaysia, sekitar Pulau Sekaca Nunukan.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) Rachmad Jayadi, Minggu (21/11/2010) hari ini mengatakan PDRM melalui Police Marine telah meminta agar Ermansyah, Budi Sabadri, Janirun dan Randi dibawa ke Tawau, Sabah, Malaysia untuk menjalani interogasi terkait kasus tersebut.
"Police Marine memang memanggil mereka ke Malaysia untuk interogasi. Tetapi kita tidak mau kalau mereka yang ke sana. Ada kekhawatiran kalau mereka ke sana nanti malah tambah disiksa," ujarnya.
Setelah melalui negosiasi yang cukup alot, akhirnya disepakati untuk melakukan interogasi terhadap keempatnya di perairan perbatasan kedua negara. Police Marine menggunakaan kapal dan pihak Lanal Nunukan didampingi Pamtas TNI AD juga menggunakan kapal mengantarkan para WNI tersebut tepat di perairan perbatasan RI-Malaysia. Kedua pihak bertemu pada Sabtu (20/11/2010) dan keempat WNI tersebut diberikan kesempatan untuk menjalani interogasi di atas kapal milik Police Marine Malaysia.
Danlanal Nunukan serta Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan/Yonif 631 Antang Letkol Inf Bangun ikut mengawasi dari kapal TNI selama proses interogarasi berlangsung. "Yang pasti pihak Malaysia akan terus mendalami kasus ini," kata Rachmad.
Tribun Kaltim
Sekian blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir dengan artikel tentang Police Marine Malaysia Interogasi Empat WNI semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA.
21 November 2010, Nunukan -- Polis Diraja Malaysia (PDRM) melakukan investigasi untuk mendalami informasi dugaan penyiksaan yang dilakukan Polis Gerakan Am Malaysia terhadap empat warga negara Indonesia, Senin (15/11/2010) lalu di periaran perbatasan RI-Malaysia, sekitar Pulau Sekaca Nunukan.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) Rachmad Jayadi, Minggu (21/11/2010) hari ini mengatakan PDRM melalui Police Marine telah meminta agar Ermansyah, Budi Sabadri, Janirun dan Randi dibawa ke Tawau, Sabah, Malaysia untuk menjalani interogasi terkait kasus tersebut.
"Police Marine memang memanggil mereka ke Malaysia untuk interogasi. Tetapi kita tidak mau kalau mereka yang ke sana. Ada kekhawatiran kalau mereka ke sana nanti malah tambah disiksa," ujarnya.
Setelah melalui negosiasi yang cukup alot, akhirnya disepakati untuk melakukan interogasi terhadap keempatnya di perairan perbatasan kedua negara. Police Marine menggunakaan kapal dan pihak Lanal Nunukan didampingi Pamtas TNI AD juga menggunakan kapal mengantarkan para WNI tersebut tepat di perairan perbatasan RI-Malaysia. Kedua pihak bertemu pada Sabtu (20/11/2010) dan keempat WNI tersebut diberikan kesempatan untuk menjalani interogasi di atas kapal milik Police Marine Malaysia.
Danlanal Nunukan serta Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan/Yonif 631 Antang Letkol Inf Bangun ikut mengawasi dari kapal TNI selama proses interogarasi berlangsung. "Yang pasti pihak Malaysia akan terus mendalami kasus ini," kata Rachmad.
Tribun Kaltim
Sekian blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir dengan artikel tentang Police Marine Malaysia Interogasi Empat WNI semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA.
0 komentar:
Posting Komentar