Rusia Bantah Telah Mengirimkan S-300 Ke Iran

Di langsir dari blog BETHOROKOLO. Blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir. Kali ini mengupdate artikel tentang Rusia Bantah Telah Mengirimkan S-300 Ke Iran.




29 Oktober 2009 -- Deputi Perdana Menteri Rusia Sergei Ivanov membantah Rusia sedang mengirimkan sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Iran, Rabu (28/10) kepada RIA Novosti.

Ivanov tidak memberikan informasi kapan rudal akan mulai dikirimkan ke Iran.
Sebelumnya Rusia menegaskan tidak mempunyai rencana untuk menghentikan kerjasama militer dengan Iran.

Pernyataan ini dikeluarkan untuk membantah berita media yang mengatakan Rusia dapat membatalkan kontrak pengiriman sistem hanud S-300 ke Tehran.

Seorang pejabat industri pertahanan Rusia mengatakan Rusia akan mengalami kerugian signifikan bila memutuskan membatalkan kontrak sistem hanud S-300.

Rusia ditekan oleh Israel dan Amerika Serikat untuk membatalkan kontrak pengiriman sistem hanud S-300 yang ditandatangani 2005 ke Iran.

Meskipun S-300 bersifat defensif tetapi dengan kemampuannya membuat jet-jet tempur Israel menjadi peti mayat terbang, jika melakukan serangan udara ke wilayah Iran. Serta mengancam supremasi udara Angkatan Udara Israel, bila Iran membagi teknologi S-300 dengan sekutunya di Lebanon Hizbullah.

S-300 kemampuannya sebanding dengan sistem hanud buatan Amerika Serikat MIM-104 Patriot.

Versi S-300 terakhir S-300PMU2 Favorit, dapat mengenai sasaran hingga jarak 195 kilometer dan mampu mencegat pesawat dan rudal balistik pada ketinggian dari 10 meter hingga 27 kilometer.

RIA Novosti/@beritahankam


Sekian blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ini memberikan informasi tentang kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia, pesawat tempur, kapal perang, kapal selam, dan marinir dengan artikel tentang Rusia Bantah Telah Mengirimkan S-300 Ke Iran semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA.

0 komentar:

Posting Komentar